Saturday, December 29, 2012

LARON (sebuah cerita sangat singkat)


Hampir dua puluh menit yang lalu, ratusan ekor laron menari dengan riuh mengelilingi temaramnya cahaya lampu di halaman depan sebuah rumah sewa. “Hore.. malam ini aku dikawini”, teriak seekor betina dengan lantang sembari berlenggok diatas dinding kusam. “Ah..jangan senang dulu, perbandingan antara kamu dikawini atau mati dalam keadaan lajang masih fifty-fifty!”, ujar betina gendut dipinggir kusen jendela yang sok-sok an berbahasa inggris. “Jangan terlalu optimis kawan..kalian tahu? Akulah yang akan paling diburu oleh puluhan jantan petang ini!”, ucap betina lain yang terlalu bersemangat untuk dijantani. Benar saja, tak berselang lama seekor jantan muda hinggap pada abdomennya. Masih saja para betina memperdebatkan diri mereka masing-masing. Meributkan siapa yang akan kawin duluan.

Suara kepakan sayap mulai mereda, ah…rupanya proses kawin mawin sudah mulai berlangsung, pikir saya sambil mengamati dari balik kelambu. Suara makin mereda dan hilang… Sayap-sayap sudah ditanggalkan dan kini mereka mulai merayap diatas ubin dingin yang lembap. Mencari keheningan dan kegelapan disela-sela lemari. Meninggalkan saya yang malam ini masih sendiri. Sendiri dalam renungan mengenai makna mencintai. 


Selamat... malam ini kalian tidak sendiri!

No comments:

Post a Comment